Sisa pakan merupakan
jumlah berat dari sisa pakan yang ada selama pemeliharaan ulat sutera, dengan
perbandingan berat sisa pakan dengan berat pakan yang diberikan selama
pemeliharaan. Pengamatan sisa pakan dilakukan setiap kali ulat berganti instar
dari mulai instar I sampai dengan akhir instar V.
Ada banyak yang mempengaruhi sisa pakan yang di berikan pada saat pemeliharaan berlangsung diantaranya suhu dan kelembaban ruangan, jenis ulat yang diplihara, jenis daun yang di berikan, perilaku pemelihara, kondisi ulat, penyakit pada ualat dan waktu pemberian pakan.
- Heriawati 2001 dalam cholifah 2012 menyatakan bahwa komposisi nutrisi memiliki rasa yang spesifik dapat meningkatkan atau justru menurunkan jumlah konsumsi pakan.
- Nursita 2011 menyatakan bahwa kuantitas penyediaan daun murbei tergantung dari faktor lingkungan yaitu cuaca dan iklim, sifat kimia tanah serta kegiatan pemeliharaan tumbuhnya murbei.
- Widiyaningrum 2009 menyatakan bahwa frekunsi pemberian pakan yang ideal dengan porsi yang tepat sangat penting dalam upaya meningkatkan efisiensi pakan serta menekan jumlah pakan yang terbuang.
- Kaomini 2001 dalam widiyaningrum 2009 menyatakan bahwa frekuensi pemberian pakan dilakukan umumnya dua sampai tiga kali sehari
- Yazawa, dkk 1992 dalam Widiyaningrum 2009 menyatakan bahwa menyatakan bahwa daun yang ter papar radiasi matahari lebih lama (daun yang lebih tua) menyebabkan kandungan sukrosa menurun srta mnyebankan respon makan ulat berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar